Description
Secara umum infak / sedekah dapat dimaknai sebagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mendukung kebaikan bagi dirinya sendiri, orang lain, maupun aspek-aspek yang menyokong kehidupan di dunia secara finansial (harta) dan non-finansial. Keutamaan sedekah sangat banyak dan berlimpah. Berbagai dalil atau nash yang shahih (benar) dari Al-Qur’an maupun Hadits nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkannya secara eksplisit (tersirat) maupun implisit (tersurat).
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Artinya, “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Surat Al-Baqarah ayat 245).
Adapun beberapa keutamaan sedekah adalah sebagai berikut.
1. | Sedekah tidak mengurangi harta |
Allah telah menjanjikan kepada ummat ini bahwa setiap harta yang diberikan di jalan kebaikan karena ikhlas mengharapkan ganjaran dari-Nya semata, pasti Allah akan memberikan balasan terbaik di dunia dan akhirat.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261) |
|
2. | Bukti keimanan hamba |
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan dalam hadist membuktikan bahwa sedekah adalah bukti dari iman yang dimiliki oleh seorang muslim. Semakin kuat tingkat keimanan hamba, bertambah besar pula kecintaannya untuk bersedekah karena ia ingin membuktikan kepada Allah kesungguhan hatinya.
“(Orang-orang yang bertakwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang, maupun sempit, dan orang-orang yang (selalu) menahan amarahnya, serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” [Qs. Ali ‘Imran: 134] |
|
3. | Sedekah menjadikan hati lapang dan tenang |
”Perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang suka berinfak seperti dua orang yang memakai jubah besi yang dia masukkan dari dada hingga kerongkongannya. Adapun orang yang suka berinfak, setiap kali dia berinfak jubahnya bertambah longgar dari kulitnya, sampai akhirnya menutupi jari-jemarinya dan menghapus jejak langkahnya (karena panjangnya, pen.). Adapun orang yang bakhil, setiap kali dia akan berinfak, maka menyempitlah baju besi itu, dia ingin melonggarkannya, tapi jubah itu tetap tidak bertambah longgar.” [HR. Al-Bukhari no. 1443] | |
4. | Pahala sedekah berlipat ganda |
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak”. [QS. Al Hadid: 18] | |
5. | Menjauhkan dari api neraka |
“Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah”[HR. Bukhari 6539, Muslim 1016] | |
6. | Sedekah menaungi hamba di hari kiamat |
Keutamaan sedekah selanjutnya yaitu sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah. Salah satu kategori manusia yang mendapatkannya adalah: “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” [HR. Bukhari no. 1421] |