الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَكْرَمَ مَنْ اِتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ وَأَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ الله وَخَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ [ الـملك:2]
Hadirin Jama’ah Jum’at Rohimakumullah,
Wabah Covid-19 diakui atau tidak, nyatanya telah mengubah tatanan masyarakat dunia. Mulai dari Sekolah, bekerja, bahkan beribadah dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja.
Anjuran untuk terus dirumah seperti pada anjuran masa awal pandemic akhirnya juga harus berubah, dengan terpakasa karena situasi dan kondisi kita semua harus belajar memulai dan meneruskan Adaptasi Kebiasaan Baru.
Adaptasi Kebiasaan Baru adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan disertai penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini masyarakat diberi kelonggaran untuk menata kehidupan dengan cara-cara yang baru.
Adaptasi Kebiasaan Baru ini diterapkan tak lain untuk memperkuat sisi kesehatan dan juga ekonomi. Penyesuaian kesehatan dilakukan untuk menekan korban dari Covid-19, sedangkan penyesuaian ekonomi dilakukan untuk menekan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memperbarui sistim sosial ekonomi bahkan spiritual-relegius keagamaan.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rohimakumullah,
Dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini dimana kita dituntut untuk terus berubah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi pandemic covid-19 kita umat Islam memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan kewaspadaan dan memelihara semangat pencegahan-penanggulangan covid-19 dengan tetap memegang beberapa prinsip diantaranya :
Pertama; meneguhkan niat perubahan prilaku untuk mencegah dan menanggulangi pandemic covid-19 hanya ditujukan lillahita’ala (ikhlas karena Allah SWT).
Ibnu al-Mubarak berkata :
رُبَّ عَمَلٍ صَغِيْرٍ تُعَظِّمُهُ النِيَّةُ, وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيْرٍ تُصَغِّرُهُ النِيَّةُ
“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat”.
Dengan niat yang ikhlas mudah-mudahan pertolongan Allah segera diturunkan, sebagaimana yang tertera dalam Hadits Riwayat Nasa’i
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا : بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ وَ إِخْلاَصِهِمْ
“Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang orang yang lemah; dengan doa mereka, shalat mereka, dan keikhlasan mereka”. (HR Nasa’i)
Kedua, mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran para ahli baik dari kalangan medis maupun ahli epidemologi atau dari pihak-pihak yang diberikan kewenangan.
إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ
“Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR Bukhari).
Informasi apapun yang berkaitan dengan Covid-19 haruslah berasal dari sumber yang benar, sudah saatnya kita berdisiplin diri untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas atau bahkan mengandung informasi bohong.
Ketiga ; menjaga dan meningkatkan rasa cinta dan kepedulian sosial
Allah SWT berfirman :
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ
“Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri.” (Q.S. al-isra’: 7)
Rasulullah SAW bersabda :
ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ (رواه البيهقي)
“Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya makhluk yang ada di langit akan menyayangimu.” (H.R. al-Baihaqi)
Keempat : Menjaga Mental Terus Berjuang dan Bersabar
Dampak Covid-19 ini telah merenggut kebahagiaan banyak orang di dunia ini. Sedih, gundah, malas, tak bersemangat membuat kondisi fisik dan psikis menjadi rentan terhadap penyakit. Semangat terus berjuang dan melipatgandakan kesabaran menjadi dua modal utama dalam menghadapi pandemic saat ini.
Allah SWT berfirman :
﴿……….. ثُمَّ جَٰهَدُواْ وَصَبَرُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعۡدِهَا لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ ١١٠﴾ [ النحل:110]
“……………. kemudian mereka berjihad dan bersabar, sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS An-Nahl/16: 110)
Hadirin Jama’ah Jum’at Rohimakumullah,
Akhirnya kita harus menyadari bahwa kehadiran pandemic covid-19 di tengah-tengah kita merupakan ujian kehidupan untuk meningkatkan kualitas amaliah kita….. semoga pandemic covid-19 membawa kebaikan bagi kita, anak bangsa Indonesia…
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. . اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
*) Penulis adalah Penyusun Bahan Kepenyuluhan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumedang, Ketua DKM Masjid Al-muhajirin Perumahan Griyajatinangor I Sukarapih Sukasari Sumedang.
*) Download PDF Disini