KHUTBAH PERTAMA
MENGHIDUPKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI MASA PANDEMI COPID-19
(Khutbah Idul Adha 1441 H/2020 M Bahasa Indonesia)
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا وَبَصِيْرًا، وَتَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِيْ السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِاْلحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ… فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ : وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (Q.S. Al-Hajj : 34)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd,
Ma’asyirol Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.
Ucapan takbir, tahmid dan tahlil itulah sebaik-baik ucapan yang kita lantunkan menyambut datangnya hari berbahagia Idul Adha 1441 H/2020 M. Ucapan-ucapan yang mulia ini membimbing kita agar selalu waspada akan kesombongan-kesombongan kita dan yang terpenting mengajak kita untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Ucapan takbir, tahmid dan tahlil yang kita kumandangkan merupakan repleksi dari kepasrahan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT. Sikap pasrah menerima keadaan dengan setulus-tulusnya didasari oleh keimanan disertai dengan mengoptimalkan ikhtiar itulah yang disebut dengan tawakal.
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ
“….dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(QS. At-Tholaq : 3).
Menurut Ibnu Qoyim al-Jauzi, tawakal adalah suatu amalan dan penghambaan hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikan segala ‘kecukupan’ bagi dirinya, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’/faktor-faktor” serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.”
Dimasa pandemi copid-19 yang sedang melanda kita saat ini, menghidupkan nilai-nilai tawakal merupakan salah satu solusi yang harus kita upayakan. Bertawakal bukanlah pasrah tanpa ikhtiar, tetapi bertawakal adalah mengoptimalkan ikhtiar yang telah dianjurkan dan mempraktekannya dalam kehidupan.
Tidak disebut orang bertawakal bila kita “abai-tak peduli” dengan standar protokol kesehatan yang telah dianjurkan. Para pemimpin baik formal maupun non formal, tokoh agama atau tokoh masyarakat haruslah menjadi teladan, garda terdepan dalam memberikan contoh penerapan protokol kesehatan di lingkungannya masing-masing.
Bagi saudara kita yang telah terinveksi virus korona, pada saat ini kita berdo’a semoga cepat disembuhkan oleh Allah SWT, tetap semangat ikhtiar berobat mengikuti petunjuk dokter, jaga diri tidak menularkan pada orang lain. Bagi kita yang sampai saat ini merasa sehat semoga tetap disehatkan oleh Allah SWT, tetap waspada supaya kita tidak tertular atau terinveksi virus korona ini, dan yang terpenting jangan memberikan –stigma– cap buruk kepada saudara-saudara kita yang sedang sakit.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd,
Ma’asyirol Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.
Hari Raya Idul Adha yang kita rayakan hari ini merupakan monumen sejarah peristiwa kurban yang diperintahkan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS dan putranya yaitu Nabi Ismail AS. Peristiwa Kurban kedua hamba Allah ini, menggambarkan keteguhan iman, ketabahan hati serta kerelaan berkorban yang dilandasi sikap menumpahkan kecintaan hanya kepada Allah SWT semata.
Penyembelihan hewan qurban dalam ajaran Islam bukanlah merupakan bentuk persembahan atau sesajen kepada Allah. Karena Allah tidak memerlukan darah dan daging hewan qurban tersebut, namun yang sampai kepada Allah adalah nilai ketaqwaan yang diwujudkan dalam bentuk kerelaan memenuhi perintah-Nya.
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37)
Semangat dan kerelaan berkurban yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS hendaknya menjiwai sikap hidup kita saat ini terlebih kita sedang menghadapi pandemic copid-19 yang belum selesai, saat ini kita wabil khusus warga masyarkat Sumedang sedang menerapkan pola hidup di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kemunculan virus Covid-19 ini harus benar-benar menyadarkan kita umat manusia akan kelemahan dirinya dan keharusan umat manusia bergantung pada pencipta makhluk, yakni Allah Rabbul Alamin.
Selain itu, pada saat bersamaan kita semua harus berempati kepada semua pihak yang telah bersusah payah berkorban demi penanggulangan copid-19 dengan berusaha menerapkan pola hidup yang dikehendaki di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, hidup dengan prinsip yang sama yakni saling menjaga tidak saling menularkan dan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Itulah secuil pengorbanan yang bisa kita sumbangkan untuk merawat hidup dan kehidupan kita di masa yang akan datang.
Ditengah-tengah situasi pandemic copid-19 seperti saat ini dimana masyarakat pada umumnya mengalami keterpurukan sosial-ekonomi momentum kurban menyadarkan kita semua bahwa Islam mengajarkan untuk saling berbagi, saling melindungi, saling mencintai.
Rasulullah SAW bersabda :”Berjabat tanganlah maka akan hilang rasa dendam dan dengki, saling memberi hadiahlah maka kalian akan menjadi saling mencintai (HR. Hakim).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd,
Ma’asyirol Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.
Momentum Idul Adha di saat pandemic covid-19 ini marilah kita jadikan sebagai momentum bertaubat atas berbagai kehilapan dan kesalahan kita. Mari kita jadikan kemunculan covid-19 ini sebagai ajang introspeksi untuk memperbaiki diri kita sebagai manusia beragama.
Allah SWT berfirman :
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (٦٨) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (٦٩) إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (٧٠)ْ
“Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Furqon : 68-70)
Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan. Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“….. bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. An-Nur : 31)
Melalui Al-Qur’an Allah SWT menawarkan solusi atas segala persoalan hidup yang kita hadapi. Marilah kita jadikan tobat menjadi salah satu jalan keluar ditengah-tangah kesulitan kita dalam menanggulangi penyebaran covid-19. Taubat yang menumbuhkan sikap introspeksi disertai dengan kemampuan memperbaiki diri, mudah-mudahan menjadi sababiah Allah segera mencabut pandemi copid-19 ini dan memasukkan kita menjadi orang-orang yang beruntung memperoleh kemenangan. Amin ya Allah ya Rabbal’alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اللهُ اَكْبَرْ 3x اللهُ اَكْبَرْ 4x اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَواتِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا .رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ .اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ .اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِجَمِيْعِ مَوْتَى الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ شَهِدُوْا لَكَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ وَلِنَبِيِّكَ بِالرِّسَالَةِ وَمَاتُوْا عَلَى ذَلِكَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِمْ مِنَ الذٌّنُوْبِ وَالْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَجَازِهمْ بِالْحَسَنَاتِ إِحْسَانًا وَبِالسَّيِّئَاتِ عَفْوًا وَغُفْرَانًا .اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
*) Naskah khutbah ini tidak ditujukan sebagai kewajiban pelaksanaan shalat idul adha 1441/2020, kebolehan pelaksanaan shalat idul fitri menunggu keputusan Pemerintah Pusat atau Keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
**) Klik Disini untuk download Khutbah dalam format Microsoft Word
***) Untuk Khutbah dalam bahasa sunda klik disini.